2. Kerajaan Tarumanegara
![]()
a. Letak Kerajaan Tarumanegara
Berdasarkan prasasti-prasasti yang ditemukan, para ahli meyakini letak pusat Kerajaan Tarumanegara kira-kira di antara Sungai Citarum dan Cisadane.
Dari namanya, Tarumanegara berasal dari kata “taruma”. Diperkirakan kata “taruma” berkaitan dengan kata “tarum” yang artinya nila.
Kata tarum dipakai sebagai nama sebuah sungai di Jawa Barat, yaitu Sungai Citarum.
Kebanyakan ahli yakin kerajaan ini pusatnya di dekat Kota Bogor Jawa Barat.
b. Sumber Sejarah Tarumanegara
Ada tujuh prasasti yang ditemukan, sebagian besar merupakan peninggalan Raja Purnawarman.
Prasasti-prasasti itu umumnya bertulis huruf Pallawa dan menggunakan bahasa Sanskerta.
Ketujuh prasasti tersebut, antara lain sebagai berikut:
![]()
1) Prasasti Ciaruteun Di dekat muara tepi Sungai Ciaruteun ditemukan prasasti yang dipahat pada batu.
Pada prasasti tersebut terdapat gambar sepasang telapak kaki Raja Purnawarman.
Telapak kaki Raja Purnawarman dalam prasasti tersebut diibaratkan sebagai telapak kaki Dewa Wisnu.
2) Prasasti Kebon Kopi Prasasti Kebon Kopi terdapat di Kampung Muara Hilir, Kecamatan Cibung-bulang, Bogor.
Pada prasasti ini ada pahatan gambar tapak kaki gajah yang disamakan dengan tapak kaki gajah Airawata (gajah kendaraan Dewa Wisnu).
3) Prasasti Jambu Di sebuah perkebunan jambu, Bukit Koleangkok, kira-kira 30 km sebelah barat Bogor ditemukan pula prasasti.
Dinamakan Prasasti Jambu karena ditemukan di perkebunan Jambu. Prasasti ini menggambarkan bagaimana kebesaran Raja Purnawarman.
Raja Purnawarman digambarkan sebagai seorang raja yang gagah, pemimpin termasyhur, dan baju zirahnya tidak dapat ditembus senjata musuh.
4) Prasasti Tugu Prasasti Tugu ditemukan di Desa Tugu, Cilincing, Jakarta Utara.
Isinya, antara lain menerangkan tentang penggalian saluran Gomati dan Sungai Candrabhaga.
Panjang saluran adalah 12 km dan dikerjakan dalam waktu 12 hari.
Setelah pembuatan saluran selesai, diadakan selamatan dengan menyerahkan 1.000 ekor sapi kepada para brahmana.
Prasasti ini sangat penting artinya karena menunjukkan keseriusan Kerajaan Tarumanegara dalam mengembangkan pertanian.
Penggalian Sungai Gomati menggambarkan bahwa teknologi pertanian dikembangkan sangat maju.
Kerajaan Tarumanegara telah mengenal sistem irigasi. Selain itu, juga menunjukkan bahwa keberadaan sungai dapat digunakan untuk transportasi air dan perikanan.
5) Prasasti Muara Cianten Prasasti Muara Cianten ditemukan di daerah Bogor. Hingga kini, prasasti ini belum dapat dibaca.
6) Prasasti Pasir Awi Prasasti Pasir Awi ditemukan di daerah Bogor. Hingga kini, prasasti ini belum dapat dibaca.
7) Prasasti Lebak Prasasti Lebak ditemukan di tepi Sungai Cidanghiang, Kecamatan Muncul, Banten Selatan.
Isi Prasasti Lebak hampir sama dengan Prasasti Tugu. Prasasti Lebak juga menerangkan keperwiraan,keagungan, dan keberanian.
Di samping itu, Purnawarman sebagai raja dunia. Sumber sejarah Kerajaan Tarumanegara juga diperoleh dari seorang musafir Cina bernama Fa-Hien.
Pada 414 M, dalam perjalanan pulang dari India ia sempat singgah ke Pulau Jawa.
Ia mengatakan adanya Kerajaan To-lo-mo atau Taruma. Istilah To-lo-mo ini maksudnya tentu saja Kerajaan Tarumanegara.
c. Perkembangan Kerajaan Tarumanegara
Prasasti-prasasti di atas menunjukkan kebesaran Kerajaan Tarumanegara sebagai kerajaan pengaruh Hindu Buddha di Jawa.
Tarumanegara dapat dikatakan sebagai Kerajaan Hindu Buddha terbesar pertama di Jawa.
Berdasarkan berita dari Fa-Hien, di Tolomo ada tiga agama, yaitu agama Hindu, agama Buddha, dan agama nenek moyang (kepercayaan animisme).
Raja memeluk agama Hindu. Kebenaran pernyataan Fa-Hien ini semakin kuat dengan adanya gambar tapak kaki raja yang diibaratkan tapak kaki Dewa Wisnu pada Prasasti Ciaruteun.
Perkembangan Kerajaan Tarumanegara masih dapat diketahui hingga abad ke-7 M.
Pada masa tersebut Tarumanegara mengirim utusan ke Cina. Selain menjalin hubungan dagang, tentu untuk menjalin hubungan keagamaan.
Perlu kalian ingat bahwa pada masa itu di Cina agama Buddha telah berkembang dengan sangat pesat. Setelah Raja Purnawarman wafat, tidak diketahui secara pasti siapa penggantinya.
Begitu pula dengan perkembangan Kerajaan. Tarumanegara selanjutnya. Tidak ada keterangan lain yang menyebutkan mengenai perkembangan Kerajaan Tarumanegara.
