3. Kerajaan Kaling
![]()
a. Letak Kerajaan Kaling
Kerajaan Kaling atau Holing diperkirakan terletak di Jawa Tengah.
Hal ini didasarkan pada berita Cina yang menyebutkan bahwa di sebelah timur Kaling ada Po-li (Bali sekarang dan di sebelah barat Kaling terdapat To-po-Teng (Sumatra).
Sementara di sebelah utara Kaling terdapat Chen-la (Kamboja) dan sebelah selatan berbatasan dengan samudra.
Ada juga yang menyebutkan letak Kaling berada di Kabupaten Jepara. Hal ini dihubungkan dengan adanya sebuah nama tempat di wilayah Jepara, yaitu Keling.
Saat ini, Keling merupakan nama sebuah kecamatan di sebelah utara Gunung Muria, Jepara, Jawa Tengah.
Meskipun demikian, secara tegas belum disimpulkan bahwa Keling mempunyai hubungan dengan Kerajaan Kaling.
b. Sumber Sejarah Kaling
Sumber utama mengenai Kerajaan Kaling adalah berita Cina, yaitu berita dari Dinasti Tang.
Berita inilah yang menggambarkan bagaimana pemerintahan Ratu Sima di Kaling.
Sumber sejarah lainnya adalah Prasasti Tuk Mas yang ditemukan di lereng Gunung Merbabu.
Melalui berita Cina dan Prasasti Tuk Mas tersebut, banyak hal dapat kita ketahui tentang perkembangan Kerajaan Kaling dan kehidupan masyarakatnya.
c. Pemerintahan dan Kehidupan Masyarakat
Menurut berita Cina, raja Kerajaan Kaling yang terkenal adalah Ratu Sima.
Ia memerintah sekitar tahun 674 M. Ratu Sima digambarkan sebagai raja yang jujur dan sangat bijaksana.
Hukum dilaksanakan dengan tegas dan seadil-adilnya. Rakyat patuh terhadap semua ketentuan yang berlaku.
Disebutkan pula kehidupan pada masa pemerintahan Ratu Sima sangat aman dan tenteram.
Kejahatan sangat minim karena kerajaan menerapkan hukum tanpa pandang bulu.
Di Kerajaan Kaling, agama Buddha berkembang pesat. Pendeta Cina bernama Hwi-ning bahkan pernah datang ke Kaling dan tinggal selama tiga tahun.
![]()
Ia menerjemahkan kitab suci agama Buddha Hinayana ke dalam bahasa Cina.
Dalam menyelesaikan tugasnya, Hwining dibantu oleh seorang pendeta Kaling bernama Janabhadra.
Mata pencaharian masyarakat Kaling rata-rata adalah bertani dan berdagang. Kehidupan mereka sangat makmur, mengingat Jawa Tengah merupakan pusat hamparan tanah subur.
Hal ini dapat dilihat dari beberapa gunung berapi di Jawa Tengah yang menyebabkan tanah pertanian dan perkebunan menjadi subur.
Perkembangan Kerajaan Kaling selanjutnya kurang jelas.
Belum ditemukan sumber sejarah yang secara tegas meriwayatkan perjalanan Kerajaan Kaling hingga keruntuhannya.
Namun pada periode selanjutnya, kita akan menemukan beberapa Kerajaan Hindu Buddha lainnya di Jawa Tengah.
