Kerajaan Hindu Budha


4. Kerajaan Mataram Kuno



Di Jawa Tengah pernah berkembang kerajaan besar pada masa Hindu Buddha. Namanya lebih dikenal dengan Mataram Kuno. Nama Mataram Kuno digunakan untuk menunjuk Kerajaan Mataram pada masa pengaruh Hindu Buddha. Sebab pada perkembangan selanjutnya, muncul Kerajaan Mataram yang juga berlokasi di Jawa Tengah. Namun, kerajaan yang muncul ini merupakan Kerajaan Mataram yang bercorak Islam. Walaupun sama-sama menggunakan nama Mataram, kedua kerajaan tersebut berselisih waktu sangat lama.

a. Letak Kerajaan Kerajaan Mataram Kuno

Kerajaan Mataram Kuno terletak di daerah Medang Kamulan yang subur. Di sebelah utara terdapat Gunung Merapi, Merbabu, Sumbing, dan Sindoro. Di sebelah barat terdapat Pegunungan Serayu; di sebelah timur terdapat Gunung Lawu; di sebelah selatan berdekatan dengan Laut Selatan dan Pegunungan Seribu. Sungai-sungai yang ada, misalnya Sungai Bogowonto, Elo, Progo, Opak, dan Bengawan Solo. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa Kerajaan Mataram Kuno terletak di sekitar Pegunungan Merapi dan Merbabu.

b. Sumber Sejarah Kerajaan Mataram Kuno

Terdapat beberapa sumber sejarah yang mengungkapkan keberadaan Mataram Kuno, di antaranya prasasti dan berita Cina. Prasasti tersebut, antara lain sebagai berikut:

1) Prasasti Canggal Prasasti Canggal
berangka tahun 732 M, ditulis dengan huruf Palawa dan bahasa Sanskerta. Prasasti ini berisi tentang asal usul Dinasti Sanjaya dan pembangunan sebuah lingga di Bukit Stirangga.

2) Prasasti Kalasan Prasasti Kalasan berangka tahun 778 M, berhuruf Pranagari dan bahasa Sanskerta. Prasasti ini memberitakan terdesaknya Dinasti Sanjaya ke utara karena kedatangan Dinasti Syailendra.

3) Prasasti Klurak Prasasti Klurak berangka tahun 782 M dan ditemukan di daerah Prambanan. Isinya tentang pembuatan Arca Manjusri yang terletak di sebelah utara Prambanan.

4) Prasasti Kedu atau Prasasti Balitung Prasasti Kedu berangka tahun 907 M. Isinya tentang silsilah raja-raja keturunan Sanjaya. Di samping beberapa prasasti tersebut, sumber sejarah Kerajaan Mataram Kuno juga berasal dari berita Cina.



c. Pemerintahan dan Kehidupan Masyarakat

Berikut ini beberapa pemerintahan di Kerajaan Mataram Kuno:

1) Pemerintahan Sanjaya Pada 717–780 M Raja Sanjaya mulai memerintah Kerajaan Mataram. Bukti sejarah yang menunjukkan pemerintahan Raja Sanjaya adalah Prasasti Canggal. Sanjaya disebutkan merupakan keturunan Dinasti Syailendra. Pada masa pemerintahannya, Raja Sanjaya berhasil menaklukkan beberapa kerajaan kecil yang pada masa pemerintahan Sanna melepaskan diri. Sanjaya juga seorang raja yang memerhatikan perkembangan agama. Hal ini dibuktikan dengan pendirian bangunan suci pada 732 M. Bangunan suci tersebut digunakan sebagai tempat pemujaan, yaitu berupa lingga yang berada di atas Gunung Wukir (Bukit Stirangga), Kabupaten Magelang, Jawa Tengah. Perhatian raja yang besar terhadap keagamaan ini juga menunjukkan bahwa rakyat Mataram merupakan rakyat yang taat beragama. Sebab, sikap baik raja merupakan cermin sikap baik rakyatnya.

2) Pemerintahan Rakai Panangkaran Sanjaya digantikan putranya Rakai Panangkaran. Pada masa pemerintahan Panangkaran, agama Buddha juga mengalami perkembangan di samping agama Hindu. Hal ini dikarenakan Panangkaran juga memerhatikan perkembangan agama Buddha. Buktinya adalah didirikannya bangunan-bangunan suci agama Buddha. Sebagai contoh adalah Candi Kalasan dan Arca Manjusri. Kalian masih dapat melihat keberadaan Candi Kalasan yang terletak di Kecamatan Kalasan Kabupaten Sleman DIY. Pada masa Panangkaran, kekuasaan Mataram bertambah luas.

3) Perpecahan Dinasti Syailendra Pada masa Sanjaya, agama Hindu merupakan agama keluarga raja. Namun pada masa Panangkaran, agama Buddha menjadi agama kerajaan. Hal inilah yang mendorong terjadinya perpecahan dalam keluarga Dinasti Syailendra. Wilayah Mataram akhirnya dibagi menjadi dua, yaitu di antara Keluarga Syailendra. Keluarga yang menganut agama Hindu mengembangkan kekuasaan di daerah Jawa Tengah bagian utara. Sementara keluarga yang beragama.

4) Masa Kebesaran Mataram Pada 856 M, Kayuwangi atau Dyah Lokapala menggantikan Pikatan. Tidak banyak sumber sejarah yang memberitakan masa pemerintahannya. Setelah Kayuwangi wafat, ia digantikan oleh Watuhumalang. Pengganti Watuhumalang adalah Balitung yang merupakan Dharmadya Mahasambu. Salah satu kebesarannya dibuktikan dengan bangunan candi yang sangat besar dan indah. Candi tersebut tentu tidak asing lagi bagi kalian, yaitu Candi Prambanan. Pada masa pemerintahannya, Balitung juga banyak membuat prasasti. Prasasti yang terpenting adalah Prasasti Kedu.


d. Keruntuhan Mataram

Sepeninggal Balitung, Mataram berturut-turut diperintah oleh Daksa, Tulodhong, Wawa, dan Mpu Sendok. Kala itu seiring berkembangnya Kerajaan Sriwijaya, Mataram mengalami penurunan. Keruntuhan Mataram juga dihubungkan dengan faktor alam. Pada awal abad XI, Gunung Merapi meletus dengan dahsyat. Letusan Gunung Merapi diperkirakan banyak mengubur berbagai bangunan penting Kerajaan Mataram. Selain itu, berbagai penyakit dan kegagalan pertanian mendorong Mpu Sendok untuk memindahkan pusat kerajaan ke Jawa Timur. Di Jawa Timur, keluarga ini membentuk keluarga Isyana (Wangsa Isyana).